Sebuah tulisan hikmah yang saya dapat dari sebuah milis. Semoga bermanfaat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di suatu padepokan di Tiongkok pernah hidup seorang GURU yg sangat dihormati karna tegas jujur. Suatu hari, dua murid menghadap GURU. Mereka bertengkar hebat nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungan 3×7.
Murid pandai mengatakan hasilnya 21, murid bodoh bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta GURU sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil si bodoh mengatakan : “jika saya yang benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh GURU , tetapi jika kamu yang benar ( 3 x 7 = 21 ) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri., hua ha ha …..”, demikian si bodoh menantang sambil tertawa dengan sangat yakin dengan pendapatnya.
“Katakan GURU mana yang benar?” tanya murid bodoh. Ternyata GURU memvonis cambuk sepuluh kali bagi murid yang pandai (orang yang menjawab 21).
Si murid pandai protes. Sang GURU menjawab: “Hukuman ini Bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAKARIFAN-mu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3×7 adalah 21!!”
Guru melanjutkan: “Lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat satu nyawa terbuang sia sia!”
~~~~~~~~~~~~~
Pesan Moral:
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, sebab dengan sadar kita membuang waktu energi untuk hal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga/kolega. Berdebat atau bertengkar untuk hal yangg tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya untuk kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan? Memang bukan hal yang mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.
Senin, 30 April 2012
...[copas]...
hasil blogwalking 30 April 2012... copas dari sini..
Label:
copas,
kisah teladan,
random,
renungan
Sabtu, 21 April 2012
it's time to wake up!
Dear you...
it's time to wake up :)
you've slept for a very long time... you've drowned in a happy dream too deep..
it's time to open your eyes, face the reality :)
..kopi..
sebanyak banyaknya kamu minum kopi pasti akan molor juga -.-
[tweet kakak kelas]
...entah apa sebab, hukum itu berlaku pula pada diriku...
maka sekarang, bagiku kopi hanya minuman pemanja indera pengecap. tak lebih dari itu...
Karena daun yang jatuh tak pernah membenci angin...
..aku tidak akan menyalahkan eksistensimu, dan akan berusaha -mulai sekarang- untuk membunuh segala "..kenapa?"
Karena daun yang jatuh tak pernah membenci angin...
..aku akan mencoba ikhlas menerima realita bahwa di lembaran buku kehidupanku kini ada banyak tertulis tentangmu
itu karena -sekali lagi- daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Langganan:
Postingan (Atom)