Selasa, 28 Juni 2011

Belajar dari Tinkerbell

Alooo semua!! 'pa kabarnya nuy? Moga baek 'n sehat selalu...

Liburan bikin aku yang dasarnya emang pemales jadi tambah males. Tiap hari kerjaan cuma tidur, makan, sholat, baca novel, nonton tv, online. Ck, pasrah deh kalau pas masuk nanti diriku mengalami beberapa perubahan, mulai dari berat badan sampai tingkat IQ.

Oke deh, cukup basa-basinya. Kali ini aku ingin share suatu ide yang terbetik di kepalaku beberapa hari yang lalu. Tepatnya hari Ahad, 26 Juni, habis nonton film Tinkerbell and the Lost Treasure di salah satu stasiun TV.

Awalnya sih, aku tertarik buat nonton gara-gara di iklannya itu ada potongan video clip salah satu soundtrack nya. Dan selama beberapa milidetik, ada 'penampakan' penyanyinya. Oleh sepasang mata yang ada di kepalaku, penampakan itu diterima lalu diteruskan ke otak, hingga akhirnya aku berkesimpulan kalau penyanyi soundtrack nya itu...

SELENA GOMEZ

Hoho, sekilas info gak penting aja, saya bisa dibilang mendadak suka sama dia setelah nonton dia acting di Another Cinderella Story. Hmm, kayaknya gara-gara wajahnya yang imut itu deh. Sumpah aku nggak ngira kalau sebenarnya dia itu setahun lebih tua dari aku. Aku ngiranya malah aku lebih tua daripada dia. Olrettt, jangan-jangan saya ini orang yang bermutu [a.k.a bermuka tua]

*ngelantur selesai, ayo fokus lagi*

Singkat kata, akhirnya tibalah film yang dinanti-nanti.

Jadi, di film itu, ceritanya si Tink dapat tugas istimewa dari sang Ratu buat bikin Fall Scepter - Tongkat Musim Gugur. Nantinya, di puncak tongkat ini akan diletakkan batu bulan dan saat sinar bulan purnama biru mengenai batu maka Pixie Holow akan langsung ramai oleh keriaan para peri yang memanen Pixie Dust - Debu Peri, untuk persediaan mereka hingga purnama biru muncul lagi. FYI, kalau peri kehabisan debu perinya maka ia tak akan bisa terbang.

Dalam menyelesaikan tugas ini, Tink dibantu oleh Terrance, sahabatnya. Awalnya, Tink merasa kehadiran Terrance sangat membantunya, namun lama-lama Tink merasa bahwa Terrance terlalu ingin ikut campur dan mengganggu.

Untuk menjauhkan Terrance dari dirinya yang sedang sibuk, Tink meminta Terrance untuk pergi mencarikan suatu benda tajam. Terrance pun dengan senang hati berusaha memenuhi permintaan Tink. Setelah mencari dan mencari, Terrance menemukan sesuatu berbentuk bundar dengan benda tajam di dalamnya: kompas. 

Meanwhile...

Tink sudah hampir selesai dengan Fall Scepter nya. Tiba-tiba, Terrance masuk dan mengejutkannya sehingga tongkat yang hampir jadi itu hancur berantakan lagi. Saking frustasinya, Tink memarahi Terrance dan mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan bantuan Terrance lagi. Terrance pun segera meninggalkan rumah Tink, tanpa membawa kompasnya.

Demi melampiaskan stress, Tink menendang kompas yang ada di depannya. Suatu tindakan ceroboh. Selain kakinya jadi sakit, kompas itu juga jatuh menimpa batu bulan hingga pecah berkeping-keping. Nahloo, padahal batunya itu nggak ada cadangannya. Banzai!

*tarik napas dulu*

Di tengah kepanikannya, Tink mendengar suatu kisah tentang cermin ajaib yang dapat mengabulkan tiga permintaan. Dua kesempatan di antaranya sudah digunakan oleh seorang bajak laut. Berarti tinggal satu kali kesempatan. Itu cukup bagi Tink yang hanya menginginkan batu bulan yang baru. Sayangnya, keberadaan cermin ajaib itu tak ada satupun yang tahu. 

Tanpa berlama-lama, Tink segera pergi mencari cermin ajaib. Awalnya ia mengembara sendirian, tapi di tengah perjalanan ia bertemu dengan Blaze, seekor kunang-kunang yang sangat membantu Tink selama perjalanan, terutama saat Tink membutuhkan lampu.

Setelah perjalanan yang cukup jauh dan sulit, akhirnya Tink berhasil menemukan cermin ajaib. Tibalah saat dia akan mengucapkan keinginannya dengan Blaze masih setia di sisinya, mendengung dan mengepakkan sayap. Tapi, olala, yang terucapkan oleh Tink adalah keinginannya supaya Blaze bisa diam.

Great!!! Habis sudah tiga permintaan yang dijanjikan oleh cermin ajaib itu.

Tapi tenang aja... Film ini happy ending koq. Aku cuma nggak mau cerita endingnya. Apa yang udah aku tulis di atas aja udah gak bisa lagi disebut ringkasan cerita. Ini sih udah bisa disebut SPOILER, haha... Biar nggak parah-parah amat, makanya bagian endingnya nggak kutulis.

Wokkeee... Dari kisah itu, apa yang bisa kita petik? Buahnya? Daunnya? Bunganya? Gitarnya?

Jangan gegabah. Jangan biarkan diri kita dikontrol oleh emosi. Kitalah yang harus mengontrol emosi. Seemosi apapun, sefrustasi apapun, sestres apapun, berusahalah untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Berpikir jernih akan menghantarkan kita pada penyelesaian masalah. Sedangkan kalau kita menuruti emosi, yang ada hanyalah masalah akan jadi terlihat lebih ruwet dan terasa lebih sulit.

Selain itu, persahabatan adalah sesuatu yang super duper berharga. Jadi, jangan pernah merusak persahabatan yang telah kita jalin hanya gara-gara masalah sepele seperti Tink yang memarahi Terrance gara-gara dirasa mengganggu. Kalau kita merasa terganggu, katakanlah dengan bahasa yang lembut dan santun kepada sahabat kita itu. Katakan saja bahwa kita sedang ingin sendiri dan pasti kita tak akan segan untuk minta bantuannya nanti, saat kita butuhkan. Sebaliknya, kita juga harus bisa bersikap terbuka kepada sahabat kita, sesibuk apapun kita. Supaya sahabat kita juga tak segan minta bantuan kita saat mereka membutuhkan.

*bernapas lega*

Akhirnya, pikiranku yang satu ini sudah tertumpah di blog. Plong deh rasanya...

By the way, ini nih soundtrack nya Tinkerbell and the Lost Treasure yang dinyanyikan Selena Gomez, judulnya Fly to Your Heart, check it out!

Jumat, 24 Juni 2011

[reblog] Karena Kau Hawa

Taken from here.

Karena kau hawa…
Akalmu setipis bilahan rambut.. tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu,
sedang hatimu bak kaca yg rapuh kuatkanlah ia dengan iman yg teguh..
Kau hawa tercipta dari rusuk lelaki bukan dari kaki untuk dialasi, bukan dari kepala untuk dijunjung..
tapi dekat di bahu untuk dilindung, dekat juga di hati untuk dikasihi..
sehingga kau benar benar pintu surga bagi kami golongan adam…



Karena Kau hawa..
engkaulah wanita hiasan duniawi.. Mana mungkin lahirnya bayangan yg lurus elok..
jika datangnya dr kayu yg bengkok.. begitulah peribadi yg dibentuk.. sehingga mata memandang sejuk dan indah di hati..

Karena kau hawa ….
Terdidiklah engkau dengan keimanan bukannya harta ataupun pujian
kelak tidak derita berharap pada yang binasa.. sehingga terucap engkaulah wanita istimewa…
dari pria yang bijaksana, bergelar lelaki pejuang untuk kau hawa yang sholeha
Janganlah sesekali kau coba menggoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu,
dengan ayu wajahmu, dengan lenggok tubuhmu..
Jangan menghentak2 kakimu untuk menyatakan kehadiranmu..
Jangan Hawa….,

Karena Kau Hawa..
Andai engkau belum berkahwin, jangan engkau risau akan jodohmu,
ingatlah Hawa janji Tuhan kita, wanita yg baik adalah untuk lelaki yg baik, begitupun sebaliknya..
Jangan menggadaikan batinmu hanya semata-mata karena seorang lelaki..
Jangan memakai pakaian yg menampakkan lekuk tubuhmu
hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki karena kau bukan memancing hatinya
tapi meransang nafsunya..
Jangan kau tanggalkan pakaian malumu dari dirimu karena itulah benteng yg menjaga dirimu..

Hawa..
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yg soleh tidakk memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang gagah tidak menilai wanita melalui keayuannya, kemanjaannya, serta kemampuannya menggoncang iman mereka.. Tetapi Hawa, lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, pribadinya dan cita-citanya..

Oleh karena itu, jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu.. Keraskan suaramu, seriuskanlah perwatakanmu ketika berurusan dengan mereka lelaki.. Sekiranya ada yg ingin mendekatimu, tegaskan kepada mereka bahwa dirimu punya prinsip, kau punyai harga diri untuk dipertahankan.. Biarlah mereka mengatakan kau ego karena terlalu tegas menjaga prinsipmu, biarlah mereka mengatakan kau bodoh karena tidak mengikut kata mereka yang menggoda..karena sifatmu itu sejatinya hawa.

Hawa.. .
Ingatlah.. Andai dirimu dipenuhi iman, andai dirimu dihiasi taQwa.. Kelembutanmu, keayuanmu dan kepatuhanmu sebagai pancaran imanmu ketika bersuami nanti.. Sembunyikan kemanisan senyumanmu, tutuplah segala kelebihan yg bisa menggoncang nafsu kami kaum Adam.. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari kami Adam untuk mu, cukuplah hanya cintaNYa menyinari dan memenuhi jiwamu..tapi hawa itu semua tidak mungkin karena kau adalah idaman.

Hawa..
Dengar dah hayatilah kata-kata ini agar dirimu menjadi Mukminah Sejati, Mujahidah Solehah dan Bidadari Syugawi/Ukhrawi..


... sebuah tadzkirah untuk diri sendiri dan hawa-hawa yang lain...

Selasa, 07 Juni 2011

What Should I Do, then?

Alhamdulillah.... Ulangan Kenaikan Kelas udah finished... tinggal menunggu hasilnya nanti... =)

Tapiiiii... Hari ini saya kembali dibingungkan oleh sesuatu yang amat penting dalam hidup ini. Sesuatu yang berjuluk 

PENDIDIKAN

Memangnya ada apa dengan pendidikan? Apa yang saya bingungkan? 

Jadi begini, kebingungan saya kali ini dibangkitkan oleh fakta yang baru saja saya hadapi. Fakta ini begitu mengusik saya, apalagi ditambah kebingungan-kebingungan lama yang memang belum clear...

What's fact?

Oke, sedikit curcol... Seperti biasa, setiap kali selesai ulangan akhir semester, maka hari-hari selanjutnya adalah hari-hari yang dilematis. Bagaimana tidak? Murid-murid sudah malas berangkat sekolah, tapi masih ada jadwal remidi. Dan tentu saja, pengumuman daftar murid yang remidi baru akan ditempel beberapa hari sebelum pelaksanaan remidi. Itu artinya, kalau tak mau ketinggalan info, murid kudu rajin-rajin check billboard. Kalau males ke sekolah, ya nitip aja sama murid rajin, yang akan dengan senang hati berangkat ke sekolah buat update. Sumpah ini gak praktis banget... Halllooo, ini udah 2011... kenapa gak manfaatin sistem online aja sih?! \(!!˚☐˚)/

Sorry agak nglantur... back to focuss...

Tadi, saya, dengan mata kepala sendiri menyaksikan tiga kawan baik saya menangis. Kenapa menangis? Karena ternyata mereka remidi suatu mapel. Padahal menurut mereka, pas tes mapel itu, mereka yakin bisa ngerjainnya dengan baik. Lagipula, nilai harian mereka untuk mapel itu juga gak jatuh kok....Mereka juga merasa udah pol-polan mempersiapkan diri untuk tes ini. Lalu, kenapa harus mereka yang remidi?

Suasana yang mulanya baik-baik saja, berubah jadi gak enak and serba salah. Untung aku masih kuat buat nahan diri supaya gak ikutan nangis. Tapi sayang, aku gak cukup kuat untuk melontarkan kata-kata hiburan. So, I just keep silent... (⌣́_⌣̀)

Kalau dipikir-pikir, ada beberapa faktor sih yang bisa bikin mereka remidi: human error, device error, and luck...

Human error: bisa jadi mereka kurang teliti dalam mengerjakan tes... mungkin juga ngisi LJKnya kurang hati-hati.... 

Device error: mungkin karena kekurangsempurnaan robot pengoreksi bernama 'scanner', jawaban mereka jadi tidak terbaca dan dianggap salah...

Luck: yeah... secara model soalnya adalah pilihan ganda, maka faktor luck ini lumayan berpengaruh juga... kalau anda orang yang taat beribadah dan menjauhi perbuatan dosa, lalu anda berdoa supaya jawaban anda benar, He can make it for you...

Ya, kejadian inilah yang membangkitkan kebingungan lama saya tentang sistem pendidikan di Indonesia. Sampai rumah, saya pun langsung online... and I found this article, such a good article...

Dalam artikel ini, penulisnya mengatakan bahwa kurikulum pendidikan di negeri ini belum didesain untuk mengantarkan setiap generasi penerus bangsa menuju keberhasilan, masa depan yang gemilang. Kurikulum kita justru bisa mematikan keahlian alami yang dimiliki seseorang. 

Banyaknya jumlah mata pelajaran yang harus diikuti, tingginya standar kelulusan, sistem yang masih terpancang pada nilai, guru-guru yang hanya mengajar [bukan mendidik], hingga metode belajar yang hanya sekedar menghafal [bukan memahami] telah membuat pendidikan kita seperti ini...

What should I do, then? What can we do?

Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan sistem ini. Dan saya sudah cukup berhasil menjalankan sistem ini. Saya sadar, sistem ini kurang baik. Tapi saya juga tidak tahu, apakah jika sistem diganti dengan yang lebih baik, saya akan bisa beradaptasi dengan lancar? Apakah sistem yang lebih baik dapat menghantarkan saya menjadi pribadi yang lebih baik?


PS: untuk bacaan tambahan silakan klik link ini... ^^